Dinas Perkebunan Jatim: Tujuh Varietas Tembakau Unggulan Penopang Ekonomi Perdesaan

editorial.id
Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA/ist

editorial.id - Di tengah tantangan iklim dan regulasi nasional yang kian ketat, sektor tembakau di Jawa Timur masih menunjukkan ketangguhan melalui kekayaan varietas yang dimiliki. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur menegaskan bahwa tujuh jenis tembakau unggulan yang dikembangkan di berbagai wilayah kabupaten telah menjadi tulang punggung ekonomi perdesaan sekaligus penopang utama rantai pasok industri hasil tembakau nasional.

Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA, mengungkapkan bahwa keberagaman varietas tembakau tidak hanya memberikan fleksibilitas terhadap kebutuhan industri, tetapi juga memperkuat posisi tawar petani terhadap pasar.

Baca juga: Perkuat Hulu-Hilir, Disbun Jatim Pacu Produksi Tembakau Berkelanjutan

“Setiap varietas memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari kadar nikotin, aroma, tekstur daun, hingga daya simpan. Inilah kekuatan Jawa Timur: kita tidak bergantung pada satu jenis, tapi punya sistem tembakau yang terdiversifikasi,” ujar Dydik saat ditemui di Surabaya, Senin (28/07/2025).

Dydik menjelaskan, tujuh varietas tembakau unggulan tersebut dikembangkan berdasarkan kebutuhan spesifik industri rokok—baik dalam negeri maupun luar negeri. Berikut rincian karakteristik dan wilayah budidayanya: Tembakau Jawa (Hitam)
Dibudidayakan di Bojonegoro dan Blitar, varietas ini memiliki kadar nikotin tinggi dan sangat cocok sebagai bahan baku utama rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT). Daunnya cenderung tebal dan kuat, sesuai untuk produksi linting manual.

Tembakau Kasturi, jenis ini banyak ditanam di Madura dan kawasan Tapal Kuda. Aromanya ringan, daunnya lentur, dan cocok untuk rokok kretek mesin (SKM) sebagai filler. Tembakau Virginia, tumbuh subur di wilayah Situbondo dan Bondowoso, Virginia dikenal karena warna daunnya yang cerah dan rasa netral, menjadikannya bahan campuran penting untuk industri SKM dan SKT.

Tembakau Paiton, ditanam di Probolinggo, varietas ini memiliki ciri khas daun lebar dan aroma tajam. Banyak digunakan untuk produk rokok premium karena kualitas daun yang seragam dan nilai jual yang tinggi. Tembakau Madura Aromatik, dikenal karena aroma manis alaminya, tembakau ini digunakan sebagai pelengkap rasa dalam berbagai jenis rokok. Daya simpannya lama dan menjadi komoditas unggulan di sentra-sentra tembakau Madura.

Besuki Na-Oogst (BNO), salah satu varietas paling bernilai tinggi dari Jember dan Bondowoso. Tembakau ini menjadi primadona ekspor karena kualitasnya yang sesuai standar cerutu internasional, dengan tekstur halus dan aroma khas yang lembut. Dan, White Burley, merupakan varietas yang hanya dibudidayakan di Lumajang, tembakau ini rendah nikotin dan gula, menjadikannya bahan baku ideal untuk Sigaret Putih Mesin (SPM). Keunggulan lainnya adalah daya adaptasinya terhadap kondisi tanah kering.

Baca juga: Perkuat Hulu-Hilir, Disbun Jatim Pacu Produksi Tembakau Berkelanjutan

Keberadaan tujuh varietas ini menjadi tulang punggung keberlanjutan ekonomi desa di wilayah penghasil tembakau. Selain menyerap ribuan tenaga kerja musiman, sektor ini juga mendorong aktivitas ekonomi turunan seperti pengolahan tembakau, logistik, hingga perdagangan lokal.

“Tembakau bukan hanya tanaman, tapi ekosistem ekonomi. Di balik setiap hektare lahan tembakau, ada petani, buruh tani, pengepul, koperasi, dan industri yang hidup dari sana,” jelas Dydik.

Untuk menjaga keberlanjutan sektor ini, Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Perkebunan terus mendorong diversifikasi produk dan peningkatan daya saing. Ini dilakukan melalui pelatihan budidaya modern, bantuan varietas unggul, serta promosi produk tembakau berbasis komunitas.

“Kami tidak hanya fokus pada produksi bahan baku, tetapi juga membuka ruang inovasi untuk produk hilir. Misalnya, tembakau untuk cerutu artisan, bioenergi, bahkan kosmetik berbahan dasar nikotin rendah,” tambahnya.

Baca juga: Dorong Pertanian Berkelanjutan, Dinas Perkebunan Jatim Gelar Pelatihan Budidaya Tembakau dan Pupuk Organik

Ketujuh varietas tembakau unggulan ini bukan hanya simbol kekayaan agrikultur Jawa Timur, tetapi juga instrumen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi perdesaan di tengah tantangan perubahan iklim dan dinamika pasar.

Dengan pendekatan yang terintegrasi, mulai dari budidaya, kelembagaan tani, hingga promosi produk, Disbun Jatim berkomitmen menjadikan sektor tembakau sebagai komoditas yang berdaya saing, berkelanjutan, dan inklusif bagi masyarakat perdesaan.

“Melalui pengembangan varietas unggulan dan sinergi dengan pelaku industri, kami berharap kesejahteraan petani meningkat dan ketahanan ekonomi desa tetap terjaga,” tutup Dydik. [adv]

Editor : Budi Prasetyo

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru