Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim Dorong Relawan SDA Bantu Warga Sakit dan Melek Politik

editorial.id
Ketua Fraksi Demokrat dr Agung Mulyono/ist

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Timur, dr. Agung Mulyono, menegaskan bahwa relawan Sahabat Dokter Agung (SDA) harus hadir bukan hanya sebagai pendamping masyarakat dalam kegiatan sosial, tetapi juga sebagai motor edukasi politik yang sehat dan konstruktif.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Pendidikan Politik bagi Masyarakat dalam Rangka Mendukung Pembangunan Jawa Timur yang digelar di Havana Waterpark Café and Resto Banyuwangi, Jumat (21/11/2025).

Baca juga: Demokrat Jatim Gelar Pendidikan Politik 2025 di Banyuwangi, Dokter Agung Titip Pesan Tiga B Kepada Para Kader

Acara ini diikuti ratusan peserta yang terdiri dari relawan, tokoh masyarakat, dan kader organisasi setempat.

Dalam sambutannya, dr. Agung mengingatkan bahwa masyarakat tidak boleh menutup diri dari dunia politik. Menurutnya, politik adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari.

“Jangan anti politik. Walaupun njenengan tidak terjun langsung politik, tetap njenengan punya cantolan politisi,” ujarnya di hadapan peserta.

Bendahara DPD Demokrat Jatim itu  menekankan bahwa relawan harus memahami bagaimana kebijakan dibuat dan bagaimana aspirasi bisa diperjuangkan melalui jalur yang tepat.

Menurut dr. Agung, pendidikan politik menjadi kebutuhan mendesak agar masyarakat tidak mudah terpengaruh informasi keliru dan mampu menentukan sikap dalam proses demokrasi.

“Alhamdulillah acara hari ini kita memberikan pendidikan politik dan peserta Sahabat Dokter Agung mereka wajib mengerti politik. Mereka bagus tanggapannya,” katanya.

Anggota DPRD Jatim Dapil Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo itu  menilai antusiasme peserta menunjukkan kesadaran baru bahwa politik dapat menjadi sarana perubahan, bukan sekadar ajang perebutan kekuasaan.

Pada kesempatan itu, dr. Agung juga menyoroti pentingnya kesehatan sebagai pilar utama kesejahteraan masyarakat. Ia menyebut era saat ini sebagai era kesehatan, karena kualitas hidup sepenuhnya bergantung pada kondisi fisik dan mental seseorang.

"Punya segalanya namun tidak sehat maka tidak ada artinya,” tegasnya.

Karena itu, ia mendorong relawan SDA untuk lebih peka melihat kondisi warga sekitar yang membutuhkan bantuan medis.

Ia meminta relawan agar tidak ragu menolong masyarakat yang tengah mengalami sakit atau membutuhkan akses layanan kesehatan.

Baca juga: HIPKA Jatim Gelar Halal Bihalal , Diskusi Dan Eksekusi Bisnis:

“Kita menganjurkan kepada relawan SDA untuk menoleh kiri kanan dan membantu. Kalau ada yang sakit, nanti kita bantu rujuk ke rumah sakit. Karena sakit itu penting ditangani,” ujarnya.

Menurutnya, gerakan sosial seperti ini akan memperkuat ikatan antara relawan dan masyarakat, sekaligus menunjukkan bahwa politik bisa hadir dalam bentuk kepedulian nyata.

Lebih jauh, dr. Agung memaparkan bahwa seluruh aspek kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari kebijakan politik. Mulai dari proses kelahiran yang memerlukan akte, masuk sekolah dengan aturan biaya dan seragam, hingga pembangunan fasilitas publik seperti jalan, irigasi, dan bantuan bedah rumah, semuanya merupakan hasil keputusan politik.

“Politik itu penting sekali, karena kehidupan kita mulai lahir sampai meninggal tidak lepas dari kebijakan politik,” katanya menegaskan.

Ia mencontohkan berbagai program pembangunan yang selama ini dirasakan masyarakat, seperti bantuan pavingisasi, penyediaan tempat sampah, hingga perbaikan rumah tidak layak huni.

Menurutnya, semua itu tidak akan terjadi tanpa peran legislatif dan eksekutif dalam menyusun anggaran serta menetapkan prioritas pembangunan.

Baca juga: Perpindahan Faskes Peserta BPJS Kesehatan Tanpa Perlu Izin Dinkes

Hal ini menunjukkan bahwa politik sejatinya hadir untuk memberikan manfaat nyata bagi warga, bukan sekadar kontestasi elektoral.

Di akhir penyampaian materi, dr. Agung mengajak masyarakat untuk aktif berkomunikasi dengan wakil rakyat agar aspirasi dapat ditangkap dan diperjuangkan.

“Intinya komunikasi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa politisi membutuhkan masukan dari masyarakat, sementara masyarakat membutuhkan saluran formal agar suaranya didengar. Kegiatan pendidikan politik seperti ini, menurutnya, menjadi jembatan penting untuk memperkuat hubungan tersebut.

Kegiatan di Havana Waterpark Café and Resto Banyuwangi itu ditutup dengan dialog interaktif yang berlangsung hangat. Para peserta menyampaikan berbagai persoalan mulai dari kesehatan, infrastruktur, hingga pendidikan.

Bagi dr. Agung, respons tersebut menunjukkan bahwa masyarakat mulai memahami pentingnya terlibat dalam proses politik. Ia berharap relawan SDA dapat terus menjadi perpanjangan tangan dalam menyampaikan keluhan warga, sekaligus menjadi garda terdepan membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di bidang kesehatan.

Editor : Budi Prasetyo

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru