Dinas Perkebunan Jatim Dorong Produktivitas Kopi Melalui Inovasi "Gerobag Kopi" di Kabupaten Malang

editorial.id
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Ir Dydik Rudy Prasetya MMA saat melihat hasil produksi kopi dalam Bimtek Gerakan Gotong Royong Budidaya Tanaman Kopi atau Gerobag Kopi.

Editorial.id - Dalam upaya memperkuat sektor perkebunan kopi, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur meluncurkan inovasi unggulan bertajuk Gerakan Gotong Royong Budidaya Tanaman Kopi atau "Gerobag Kopi".

Program ini mulai diimplementasikan di Desa Tirtoyudo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, yang dikenal sebagai salah satu wilayah potensial penghasil kopi di provinsi ini.

Baca juga: Melaui Pelatihan Usahatani Wijen, Dibun Jatim Sukses Tingkatkan Penghasilan Petani

Langkah awal pelaksanaan Gerobag Kopi dimulai dengan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) pada 28 April lalu yang difokuskan pada peningkatan kapasitas petani kopi. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan anggota Kelompok Tani “Hidup Makmur” dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Ir Dydik Rudy Prasetya MMA. Turut mendampingi, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang.

Dalam kesempatan itu, Rudy menyampaikan bahwa Gerobag Kopi bukan sekadar program teknis, melainkan pendekatan terintegrasi untuk membangun ekosistem kopi yang lebih produktif dan berkelanjutan.

“Kami ingin menjadikan kopi Malang sebagai komoditas strategis yang bukan hanya dikenal secara lokal, tetapi juga berdaya saing nasional bahkan internasional. Kuncinya ada di petani,” kata Rudy, dikomfirmasi l, Rabu 18 Juni 2025.

Baca juga: Jatim Sukses Jadi Produsen dan Pemilik Areal Tembakau Terluas di Indonesia

Rudy menjelaskan, inovasi Gerobag Kopi dirancang sebagai gerakan kolaboratif antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan pemangku kepentingan lainnya. Fokus utamanya adalah penerapan teknologi budidaya yang tepat guna, penggunaan varietas unggul, manajemen pascapanen yang modern, serta peningkatan akses pasar bagi petani.

Program ini, lanjut Rudy, juga menekankan pentingnya regenerasi petani, edukasi berbasis praktik lapangan, dan penyusunan roadmap komoditas kopi berbasis potensi lokal.

“Gerobag Kopi menjadi simbol semangat baru. Kami tidak hanya bicara produktivitas, tapi juga kesejahteraan,” jelasnya.

Baca juga: Luncurkan Program GEMA, Pj Gubernur Adhy Dorong Lahirnya Inovasi untuk Regenerasi Petani Muda Tembakau, Kopi, dan Kakao


Setelah peluncuran dan bimtek perdana ini, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur berencana mereplikasi program Gerobag Kopi ke kabupaten lain dengan potensi serupa. Evaluasi berkala dan pengembangan modul pelatihan menjadi bagian integral dari strategi jangka panjang.

“Inovasi ini akan terus kami kembangkan. Yang terpenting adalah komitmen bersama untuk menjadikan kopi sebagai sumber penghidupan yang lebih baik bagi petani,” tutupnya. (adv)

Editor : Abdul Hady JM

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru