x editorial.id skyscraper
x editorial.id skyscraper

Melaui Pelatihan Usahatani Wijen, Dibun Jatim Sukses Tingkatkan Penghasilan Petani

Avatar
Budi Prasetyo
Jumat, 13 Des 2024 12:57 WIB
Daerah

EDITORIAL - Di tahun 2024, Dinas Perkebunan (Disbun) Jawa Timur berhasil menggelar pelatihan budidaya wijen di empat kabupaten sebagai upaya meningkatkan pendapatan petani dan mengoptimalkan potensi tanaman wijen di wilayah tersebut. Wijen dipilih karena memiliki pasar yang luas dan stabil, serta dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi petani, khususnya di daerah dengan curah hujan rendah.


Menurut Kepala Bidang Tanaman Semusim Disbun Jawa Timur, Prasojo Bayu, wijen merupakan komoditas potensial, wijen digunakan dalam berbagai produk makanan dan industri, sehingga permintaan pasarnya cukup tinggi dan stabil. Selain itu, tanaman wijen memiliki keunggulan karena relatif tahan terhadap kekeringan, menjadikannya cocok untuk daerah-daerah tertentu di Jawa Timur.


"Harga jual wijen cenderung stabil, bahkan sering mengalami kenaikan. Dengan budidaya wijen, kami berharap pendapatan petani dapat meningkat secara signifikan," ujar Prasojo, Jumat, (13/12/2024).


Dalam pelatihan tersebut, petani diberikan pemahaman mendalam tentang teknik budidaya wijen, mulai dari pemilihan varietas yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim, hingga proses perawatan tanaman.


“Petani perlu memastikan bahwa tanah diolah dengan baik, gembur, dan kaya bahan organik sebelum penanaman,” jelas Prasojo.


Ia menambahkan, waktu tanam yang tepat, jarak tanam yang ideal, dan kedalaman tanam yang sesuai merupakan faktor penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal. Pemupukan, penyiangan, penyiraman, dan pengendalian hama serta penyakit juga harus dilakukan secara teratur.


Pelatihan ini menggunakan metode Good Agriculture Practices (GAP), yang diterapkan pada penanaman wijen di Kabupaten Lamongan. Pelatihan tersebut merupakan hasil kerjasama antara Disbun Jatim, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta pemerintah kabupaten setempat.


“Kami berusaha memastikan petani memahami praktik budidaya yang baik, mulai dari penanaman hingga panen. Dengan metode ini, hasil panen diharapkan berkualitas tinggi dan mampu memenuhi permintaan pasar,” kata Prasojo.


Proses panen wijen dilakukan saat tanaman mencapai usia tua, yang ditandai dengan daun menguning dan biji mengeras. Setelah panen, biji wijen harus dikeringkan dan dibersihkan dengan baik untuk menjaga kualitas produk.


“Pelatihan ini dimulai pada bulan Juli, dan panen diperkirakan berlangsung pada bulan September atau Oktober,” ungkapnya.


Dengan pelatihan budidaya wijen ini, Dinas Perkebunan Jawa Timur berharap petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, sehingga mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan diversifikasi usaha tani di Jawa Timur. *ARM*

Editor : Abdul Hady JM

Artikel Terbaru
Senin, 08 Sep 2025 05:24 WIB | Politik
Partai Demokrat Jawa Timur memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 pada 9 September 2025 dengan cara yang lebih membumi. Tidak hanya sekadar seremonial, ...
Minggu, 07 Sep 2025 18:11 WIB | Pendidikan
Suasana hangat, penuh tawa, dan kebanggaan menyelimuti momen istimewa ratusan alumni lintas angkatan SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya dalam acara Gathering ...
Sabtu, 06 Sep 2025 08:53 WIB | Politik
Setelah lebih dari sebulan ditutup total sejak 24 Juli lalu, jalur nasional Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember akhirnya kembali dibuka ...