Serap Aspirasi di Jombang, Gus Atho’ Didesak Perjuangkan PJU hingga Beasiswa Pendidikan Tinggi

editorial.id

Reses Masa Persidangan I Tahun 2025–2026 menjadi momentum penting bagi Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PKB, H. Ahmad Athoillah, M.IP., atau akrab disapa Gus Atho’, untuk menyerap langsung keluhan masyarakat.

Bertempat di Halaman Rumah Abdul Rochim, Desa Gajah, Kecamatan Ngoro, Jombang, Ahad pagi, ratusan warga memadati lokasi membawa beragam persoalan yang selama ini menghimpit kehidupan mereka.

Baca juga: Dengar Keluhan Warga Mojokerto, Gus Atho’ Siap Perjuangkan Pendidikan, Kesehatan Buruh, dan UMKM

“Reses ini bukan seremonial. Ini saatnya saya mendengarkan langsung apa yang benar-benar dibutuhkan warga,” ujar Gus Atho pada Minggu 23 November 2025.

Sebagai anggota Komisi C dan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda), Gus Atho’ membuka dialog tanpa sekat.

Suasana yang cair membuat warga leluasa menyampaikan persoalan layanan dasar hingga problem pembangunan yang dirasa tidak merata.

“Begini enak, Pak. Kalau bisa ngobrol langsung, kami jadi tidak sungkan menyampaikan apa adanya,” kata salah satu warga yang hadir.

Keluhan pertama datang dari Siti Inayah, yang menyoroti banyaknya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Ngoro yang mati. Bahkan di sejumlah ruas yang dikelilingi persawahan belum ada tiang PJU sama sekali.

“Ini membahayakan pengguna jalan, terutama malam hari. Banyak warga was-was kalau lewat,” tegas Siti dalam forum. Ia berharap pemerintah provinsi memberi perhatian lebih pada kebutuhan dasar seperti penerangan jalan.

Isu pendidikan tak kalah mendesak. Tutik, warga lainnya, meminta agar kuota beasiswa pendidikan tinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur ditambah. Ia menilai banyak anak berpotensi baik namun kalah bersaing karena keterbatasan biaya.

“Anak-anak ini sebenarnya pintar, Pak, hanya kalah akses. Untuk les saja banyak yang tidak mampu. Kami berharap kuota beasiswa benar-benar ditambah,” pintanya.

Baca juga: Dengar Keluhan Warga Mojokerto, Gus Atho’ Siap Perjuangkan Pendidikan, Kesehatan Buruh, dan UMKM

Keluhan berikutnya muncul terkait kondisi jalan Ngoro–Kandangan yang semakin rusak. Abdul mendesak agar ruas jalan vital tersebut segera diperbaiki, terlebih karena menjadi jalur Bus Bagong jurusan Malang.

“Kalau tidak segera diperbaiki, rawan kecelakaan. Apalagi sekarang musim hujan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa perbaikan jalan harus menjadi prioritas dalam APBD Provinsi Jawa Timur.

Dari pojok lain forum, keluhan datang dari sektor UMKM. Sri, pelaku usaha kecil, menyampaikan betapa sulitnya mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Jatim maupun Bank UMKM Jatim. Menurutnya, proses yang berbelit membuat pelaku usaha kecil kesulitan berkembang.

“Kami ingin naik kelas, tapi akses KUR susah sekali. Mohon dipermudah, Pak,” harapnya.

Baca juga: Serap Keluhan Banjir Tahunan di Mojokerto, DPRD Jatim Ingatkan Ancaman Serius bagi Ketahanan Pangan

Menanggapi seluruh aspirasi, Gus Atho’ memastikan tidak satu pun poin yang akan diabaikan.

“Mulai dari PJU, jalan rusak, beasiswa, hingga akses KUR—semuanya akan kami bawa ke pembahasan APBD Jawa Timur. Ini kebutuhan nyata rakyat dan harus direspons serius,” tegasnya.

Anggota DPRD Jatim Dapil Mojokerto-Jombang itu berkomitmen berkoordinasi lintas komisi serta dengan Direksi Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim untuk membuka akses permodalan lebih luas bagi UMKM Jombang.

Kegiatan reses ini turut dihadiri M. Abdullah Naqib, Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Jombang dari Dapil 4. Kehadiran ini menunjukkan kuatnya sinergi antara wakil rakyat tingkat provinsi dan kabupaten dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Warga pun berharap suara mereka tak berhenti sebagai catatan reses, tetapi benar-benar diwujudkan dalam kebijakan anggaran yang berpihak pada kebutuhan rakyat Jombang.
 
 
 

Editor : Budi Prasetyo

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru