Reses di Bangkalan, Ra Nasih Terima Berbagai Aspirasi dari Warga

editorial.id

Anggota DPRD Jawa Timur, Mohammad Nasih Aschal menggelar reses di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Bangkalan, Rabu (19/11/2025). Dalam pertemuan tersebut, legislator yang akrab disapa Ra Nasih menerima langsung sejumlah aspirasi, terutama terkait kesehatan, kondisi infrastruktur, dan kualitas pendidikan.

Ra Nasih menegaskan bahwa reses merupakan momentum penting bagi anggota dewan untuk mendengar suara masyarakat. Ia menyebutkan, secara konstitusi, mekanisme penyerapan aspirasi menjadi dasar bagi DPRD dalam memperjuangkan program pembangunan di daerah.

Baca juga: Fenomena Fatherless Mengkhawatirkan, Puguh DPRD Jatim Ajak Pemerintah dan Masyarakat Bergerak Bersama

“Reses kami tempatkan di Bangkalan agar bisa mendengar langsung persoalan masyarakat. Aspirasi ini akan menjadi bahan kami untuk mengusulkan program pembangunan,” ungkapnya.

Keluhan pertama yang dominan disampaikan warga berkaitan dengan layanan kesehatan. Mereka mengadu bahwa pelayanan kesehatan di Bangkalan masih belum optimal. Kondisi fasilitas rumah sakit yang disebut belum memadai menjadi perhatian utama.

“Warga menyampaikan keluhan bahwa layanan kesehatan masih jauh dari harapan. Infrastruktur rumah sakit dan fasilitas penunjangnya perlu segera ditingkatkan,” jelas Nasih.

Aspirasi kedua datang dari warga yang mengeluhkan banyaknya ruas jalan rusak dan jembatan yang mengalami penurunan kualitas. Masuknya musim hujan dikhawatirkan semakin memperparah kondisi tersebut dan menghambat aktivitas masyarakat.

Baca juga: Mahasiswa Administrasi Negara se-Jatim Ngeluruk DPRD Jatim, Sampaikan Gagasan Ekonomi Kreatif, Puguh: Kolaborasi Kampus

“Warga meminta agar pemerintah memberi perhatian pada kerusakan jalan dan jembatan. Mereka khawatir saat musim hujan, akses semakin sulit karena kondisi yang sudah rusak,” kata Ra Nasih.

Warga juga menyoroti persoalan pendidikan. Meski program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan dan dirasakan manfaatnya, mereka menilai kualitas infrastruktur sekolah masih belum memadai. Regulasi pendidikan yang dirasa belum mendukung secara optimal juga menjadi keluhan.

“Warga mengapresiasi program MBG, tetapi persoalannya tidak berhenti di sana. Banyak sekolah yang infrastrukturnya belum sempurna dan regulasi pendidikannya masih harus dibenahi,” ujarnya.

Baca juga: Keselamatan Santri Jadi Perhatian DPRD Jatim, Pembangunan Pesantren Perlu Pendampingan Profesional

Politisi Partai Nasdem tersebut menambahkan, program MBG tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi lokal karena adanya suplai bahan pangan dari masyarakat.

“Program MBG membantu anak-anak sekolah dan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat bawah melalui suplai kebutuhan,” tambahnya.

“Semua aspirasi ini akan kami kawal. Harapan kami, pemerintah bisa segera menindaklanjuti agar kesejahteraan masyarakat Bangkalan terus meningkat,” pungkasnya.

Editor : Budi Prasetyo

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru