Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan, mendorong Dinas Peternakan Jawa Timur untuk memberikan perhatian serius terhadap bantuan ternak skala kecil bagi masyarakat pedesaan.
Menurutnya, program ini dapat menjadi solusi konkret dalam upaya pengentasan kemiskinan di wilayah Jawa Timur.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Jatim saat ini mencapai 3.836.520 jiwa. Ony menilai angka tersebut masih cukup tinggi, dan dibutuhkan pendekatan yang lebih menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
“Ada baiknya pemerintah melihat potensi ternak skala rumah. Misalnya, kalau rakyat miskin punya 100 ekor ayam, telurnya bisa menopang kebutuhan sehari-hari. Bibitnya bisa disuplai dari bantuan pemerintah,” jelas politisi dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Selain ayam, Ony juga menilai kambing sebagai pilihan ternak yang strategis bagi warga desa. Menurutnya, kambing lebih mudah dirawat, cepat berkembang biak, dan memiliki nilai jual yang tinggi.
“Kalau sapi itu lama dan mahal, tapi kambing itu sirkulasinya cepat. Punya kandang sederhana di belakang rumah pun cukup, dan hasilnya bisa langsung dijual,” ujarnya.
Ony menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap sektor peternakan mikro, terutama yang dikelola secara rumahan. Ia menilai model seperti ini justru memiliki dampak langsung terhadap perekonomian masyarakat bawah.
“Pemerintah harus mengubah cara pandangnya. Jangan hanya melihat sektor peternakan dari sisi industri besar saja,” tegasnya.
Ia berharap Dinas Peternakan Jawa Timur lebih proaktif dalam merancang program bantuan ternak skala kecil yang tepat sasaran, mudah diakses, dan berkelanjutan.
“Ini bukan hanya soal peternakan, tapi soal membangun ketahanan ekonomi rakyat,” pungkas Ony.
Editor : Budi Prasetyo