x editorial.id skyscraper
x editorial.id skyscraper

DPRD Jatim Soroti Sekolah Rakyat, Tegaskan Pentingnya Konsep Boarding yang Matang

Avatar
Budi Prasetyo
Senin, 26 Mei 2025 08:36 WIB
Politik

Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PKS, Puguh Wiji Pamungkas, angkat bicara soal rencana pelaksanaan program Sekolah Rakyat (SR) yang akan segera dimulai di beberapa wilayah, termasuk Kota Malang dan Kota Batu.

Menurut Puguh, program ini merupakan langkah positif, namun harus dijalankan dengan perencanaan dan kesiapan yang matang, terutama karena mengusung konsep boarding school atau sekolah berasrama.

“Yang sudah ready itu di Kota Malang. Di Malang ada bekas gedung Poltekkom milik Pemkot, dan milik Pemprov ada dua gedung, yakni BPSDM dan UPT Dinsos di Kota Batu,” jelas Puguh beberapa waktu lalu.

Anggota DPRD Jatim Dapil Malang Raya itu mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam implementasi Sekolah Rakyat yang berbasis asrama ini. Ia menegaskan bahwa konsep boarding school tidak hanya soal tempat tinggal siswa, tapi juga soal pendampingan yang intensif dan berkelanjutan oleh para pengampu atau tenaga pendidik.

“Sekolah Rakyat ini konsepnya boarding, jangan sampai justru menimbulkan masalah baru. Pengajarnya tidak cukup hanya pintar secara akademis, tapi juga harus punya kapasitas membina dan mendampingi siswa selama 24 jam,” tegasnya.

Menurutnya, pengampu di sekolah jenis ini harus memiliki kompetensi lebih dari sekadar mengajar di kelas.

“Mereka harus punya kemampuan membangun karakter, karena tujuan utama Sekolah Rakyat bukan hanya mendidik, tetapi membentuk karakter anak-anak yang kuat dan berkompetensi,” tambahnya.

Fasilitas pun menjadi catatan penting. Ia menyebut, sekolah berbasis asrama harus dilengkapi dengan peralatan serta infrastruktur pendukung yang memadai.

“Harus ada fasilitas seperti sekolah boarding pada umumnya, termasuk asrama yang layak. Ini menyangkut kenyamanan dan keamanan anak-anak kita.” katanya.

Puguh juga menyampaikan kekhawatiran masyarakat terkait kurangnya sosialisasi program ini.
“Informasi terakhir katanya memang mendadak dan agak sulit dilacak. Masyarakat, dalam tanda kutip, mulai bertanya-tanya: bagaimana kalau anak saya ditaruh di sana? Ini kan mirip-mirip pesantren, sedangkan pesantren sudah teruji karena ada pengampu seperti ustaz, gus, atau kiai yang dipercaya masyarakat,” paparnya.

Ia pun menekankan pentingnya kolaborasi dan pengawasan dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat ini agar anggaran besar yang telah disiapkan tidak menjadi sia-sia.

“Niat baik ini harus dibarengi dengan dukungan semua pihak. Saling mengawasi itu penting, jangan sampai anggaran besar yang sudah disiapkan justru menguap tanpa hasil yang jelas,” pungkasnya.

Editor : Budi Prasetyo

Artikel Terbaru
Kamis, 29 Mei 2025 21:13 WIB | Politik
Setelah datang ke Akademi Militer Magelang pada hari keduanya di Indonesia, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Candi Borobudur di Kab. Magelang, Jawa ...
Senin, 26 Mei 2025 12:11 WIB | Ekonomi
Editorial.ID– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Kantor Cabang Rajawali Surabaya kembali menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung keberangkatan ...
Minggu, 18 Mei 2025 18:28 WIB | Politik
Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono ...