Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, M. Musyafak, mengungkapkan bahwa secara umum seluruh fraksi di DPRD Jatim memberikan apresiasi terhadap kinerja Gubernur Jawa Timur sepanjang tahun 2024.
Hal ini disampaikan dalam rapat paripurna terkait pandangan umum Fraksi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jatim 2024 yang berlangsung di Gedung DPRD Jatim, Rabu (9/4/2025).
"Terkait LKPJ kepala daerah, Gubernur Jawa Timur, yang hari ini pandangan umum Fraksi secara umum itu mengapresiasi terhadap kinerja satu tahun sebelum LKPJ diberikan," ujar Musyafak, didampingi oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak.
Lebih lanjut, Musyafak menambahkan bahwa seluruh fraksi yang berjumlah sembilan di DPRD Jatim secara umum memberikan apresiasi terhadap kinerja Gubernur Jatim, yang saat itu berada di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Adhy Karyono. "Tentu masih ada hal-hal yang dikritisi, tapi menurut kami secara umum, mereka memberikan apresiasi yang luar biasa dari sembilan Fraksi yang sudah menyampaikan pandangan umumnya," jelasnya.
Salah satu fraksi yang menyampaikan pandangan umum adalah Fraksi Partai Gerindra. Juru bicara Fraksi Gerindra, Moch. Mahrus, mengapresiasi capaian positif Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berhasil mencapai 9 dari 11 Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai atau melampaui target RKPD 2024. Ia juga menyoroti realisasi pendapatan daerah yang mencapai Rp35,49 triliun atau 110,34 persen dari target, serta realisasi belanja daerah sebesar Rp34,56 triliun atau 96,14 persen dari target. Jawa Timur pun berhasil menduduki peringkat pertama nasional untuk realisasi pendapatan dan peringkat kedua untuk realisasi belanja.
Dari aspek makroekonomi, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tercatat sebesar 4,93 persen, inflasi terjaga di 1,51 persen, angka kemiskinan turun menjadi 9,56 persen, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi 75,35.
Namun demikian, Fraksi Gerindra tetap memberikan beberapa catatan kritis. Mereka menyoroti pertumbuhan ekonomi 4,93 persen yang masih berada di batas bawah target RKPD (4,71-6,34 persen). Selain itu, defisit neraca perdagangan Jawa Timur yang mencapai 4,17 miliar US Dollar juga menjadi perhatian, meskipun ekspor mencapai 25,80 miliar US Dollar.
Ketimpangan wilayah juga menjadi sorotan Fraksi Gerindra. Indeks Theil 2024 sebesar 0,3324 hanya mengalami penurunan minimal dari tahun sebelumnya, menunjukkan masih adanya tantangan dalam pemerataan pembangunan antara kawasan industri dan perkotaan dengan daerah pertanian dan perdesaan, terutama di wilayah utara, Madura, dan tapal kuda yang secara historis tertinggal.
Selain itu, distribusi investasi sebesar Rp147,30 triliun juga dipertanyakan, apakah sudah tersebar merata atau masih terkonsentrasi di kawasan tertentu. Fraksi Gerindra juga menyoroti disparitas kemiskinan desa-kota yang masih mencapai 6,18 persen, meskipun angka kemiskinan secara keseluruhan mengalami penurunan.
Dalam sektor lingkungan, Fraksi Gerindra mengapresiasi peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) menjadi 71,23, namun mempertanyakan bagaimana capaian ini terjadi di tengah tantangan alih fungsi lahan, pencemaran sungai, dan pengelolaan sampah yang masih menjadi permasalahan.
Fraksi Gerindra juga menyoroti peningkatan jumlah kejadian bencana dari 118 kasus pada 2023 menjadi 393 kasus pada 2024, meskipun Indeks Risiko Bencana tercatat mengalami penurunan menjadi 95,75. Mereka mempertanyakan seberapa jauh infrastruktur mitigasi bencana telah menjangkau daerah rawan serta kesiapan pemerintah dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Setelah rapat paripurna LKPJ Gubernur 2024, acara dilanjutkan dengan halal bihalal antara eksekutif dan legislatif. Terlihat seluruh anggota dewan bersalaman dengan Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dengan adanya apresiasi serta catatan kritis dari berbagai fraksi di DPRD Jatim, diharapkan kinerja pemerintahan daerah ke depan dapat semakin ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Editor : Budi Prasetyo