Target Ambisius: Papua Swasembada Pangan dalam 3 Tahun Melalui Cetak Sawah dan Revitalisasi Sagu

editorial.id
Mentan Amran keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Editorial.ID - Pemerintah secara resmi menetapkan target ambisius untuk menjadikan wilayah Papua mandiri secara pangan paling lambat dalam tiga tahun ke depan. Komitmen ini merupakan bagian dari percepatan swasembada pangan nasional yang bertujuan menekan ketergantungan distribusi antar-pulau serta menjaga stabilitas inflasi nasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah konkret untuk mengejar ketertinggalan produksi beras di Bumi Cendrawasih tersebut.

“Masalah Papua itu kita akan swasembadakan Papua paling lambat 3 tahun. Kalau bisa 2 tahun selesai,” ujar Mentan Amran saat memberikan keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Saat ini, kebutuhan beras di Papua mencapai sekitar 660 ribu ton per tahun, namun produksi lokal baru menyentuh angka 120 ribu ton. Guna menutup kekurangan tersebut, pemerintah berencana melakukan pencetakan sawah baru secara masif seluas 100 ribu hektare yang akan dibagi di wilayah Papua Selatan, Papua, dan Papua Barat. Terkait upaya ini, Mentan menjelaskan bahwa dukungan daerah sangat besar.

“Bahkan 6 provinsi juga memohon untuk cetak sawah. Insyaallah, paling 3 tahun, bisa jadi 2 tahun selesai 100 ribu sehingga Papua adalah swasembada pangan,” ungkapnya.

Mentan Amran juga mengungkapkan visi besar pemerintah untuk membangun kemandirian pangan di setiap pulau besar di Indonesia sebagai solusi permanen masalah logistik. Menurutnya, jika setiap wilayah sudah mandiri, maka biaya angkut antar-pulau dapat dipangkas.

“Mimpi kita adalah seluruh pulau-pulau, Kalimantan sudah, Sulawesi sudah, Sumatra sudah swasembada, Jawa surplus. Mimpi kita, seluruh Indonesia swasembada pangan, sehingga dia ngangkut, itu tidak ada diangkut antara pulau. Dan ini adalah solusi permanen masalah inflasi,” tegas Amran.

Selain fokus pada komoditas beras, pemerintah turut mengoptimalkan potensi pangan lokal melalui revitalisasi industri sagu dengan mengaktifkan kembali pabrik di Sorong. Mentan menutup keterangannya dengan menekankan pentingnya pengaktifan infrastruktur yang sudah ada.

“Kemudian tadi ada perbaikan pabrik sagu. Kita akan selesaikan di Sorong. Kita akan aktifkan kembali. Sudah dibangun, tetapi harus diaktifkan kembali,” pungkasnya. Langkah-langkah strategis ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi percepatan pembangunan di Papua sekaligus memperkokoh kedaulatan pangan nasional.

Editor : M. Kosim

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru