Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa, memberikan dukungannya terhadap program Koperasi Merah Putih yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi (Rakor) yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto pada retreat di Magelang, beberapa waktu lalu.
Dalam rakor yang membahas penguatan ekonomi desa, Endy mengungkapkan bahwa koperasi desa akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat desa, seperti petani, nelayan, dan peternak.
"Koperasi desa akan memiliki peran penting sebagai gerai retailer dan gudang untuk menerima hasil produksi masyarakat, sehingga dapat menghilangkan tengkulak yang selama ini merugikan petani," jelasnya pada Jumat 14 Maret 2025.
Menurutnya, dengan adanya koperasi yang dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri, harga beli produk petani dapat lebih tinggi dan lebih menguntungkan bagi para pelaku usaha desa.
Endy mengatakan, Pemprov Jatim saat ini melakukan pemetaan terhadap produk unggulan di pedesaan. Agar nantinya, barang-barang yang dihasilkan bisa menunjang berdirinya koperasi merah putih.
"Dulu banyak tengkulak yang mengatur harga, membuat petani tidak sejahtera. Sekarang dengan koperasi, petani dapat menawar harga dengan lebih adil," lanjutnya.
Selain itu, Endy juga menekankan pentingnya usaha simpan pinjam dalam koperasi Merah Putih untuk membantu masyarakat desa yang selama ini terjebak dengan rentenir dan sistem ijon.
"Koperasi juga akan memberikan solusi bagi masalah akses keuangan dengan menyediakan layanan simpan pinjam yang lebih aman dan terjangkau," ujarnya.
Dalam rangka mendukung implementasi koperasi ini, Pemprov Jatim bersama pemerintah pusat akan melakukan pendampingan intensif dan pemetaan produk unggulan desa.
"Di Jatim sendiri, ada sekitar tujuh ribu desa. Kami akan mengidentifikasi produk unggulan dari tiap desa untuk mendukung keberlanjutan koperasi dan memutar perekonomian lokal," katanya.
Salah satu program yang juga akan didorong adalah distribusi pupuk melalui koperasi, yang akan memberikan privilege kepada koperasi untuk menyalurkannya langsung kepada masyarakat desa. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada tengkulak dan menurunkan biaya distribusi yang selama ini memberatkan petani.
Endy mengharapkan bahwa koperasi Merah Putih dapat menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat desa dan turut mempercepat pemerataan ekonomi.
"Kami ingin koperasi ini bisa memutar ekonomi masyarakat di desa, serta memberikan manfaat nyata untuk kesejahteraan mereka," tutupnya.
Ke depannya, Pemprov Jatim juga akan mengarahkan kolaborasi antara pemerintah daerah, pusat, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk mendukung pendanaan dan keberlangsungan program ini.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto membentuk 7000 Koperasi Desa Merah Putih setelah mengadakan rapat bersama sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, beberapa waktu lalu.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, koperasi-koperasi itu akan dibangun di 70.000 desa.
"Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih. Jadi disingkat Kopdes Merah Putih,” kata Zulhas.
Kopdes Merah Putih juga diharapkan dapat melakukan pengelolaan pada outlet atau gerai sembako, outlet gerai obat murah, apotek desa, outlet kantor koperasi, outlet unit usaha simpan pinjam koperasi (embrio Kop Bank), outlet klinik desa, outlet cold storage, serta distribusi logistik.[R]
Editor : Budi Prasetyo