Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah menyiapkan langkah besar dalam meningkatkan konektivitas transportasi publik dan logistik melalui program reaktivasi jalur rel kereta api lama.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jawa Timur, Nyono, menjelaskan bahwa reaktivasi rel lama merupakan bagian penting dari upaya Pemprov Jatim membangun sistem transportasi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing.
“Reaktivasi ini tidak hanya berkaitan dengan transportasi publik, tetapi juga menjadi bagian penting dalam perencanaan angkutan logistik dan energi di Jawa Timur,” ujar Nyono, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, Pemprov Jatim bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak telah membahas peluang pendanaan melalui program loan dari Pemerintah Inggris (UK Loan). Program ini diharapkan dapat membantu membiayai pengaktifan kembali jalur-jalur rel mati yang selama ini tidak beroperasi.
“Wakil Gubernur juga sudah menyampaikan kepada Konsulat Inggris agar program pembiayaan ini bisa mencakup reaktivasi jalur-jalur lama peninggalan Belanda, bukan hanya proyek transportasi cepat seperti LRT,” ungkapnya.
Hubungkan Kawasan Industri Strategis
Nyono menilai jalur-jalur lama seperti Mojokerto–Jombang–Babat–Tuban sangat strategis karena menghubungkan kawasan industri di lintas tengah hingga utara Jawa Timur. Jalur tersebut dulunya dibangun pada masa kolonial karena memiliki nilai logistik dan industri yang tinggi.
“Sekarang kawasan tengah Jawa Timur, seperti Jombang dan Mojokerto, sudah berkembang menjadi area industri. Reaktivasi jalur lama akan sangat membantu mobilitas barang, energi, dan hasil produksi,” jelasnya.
Dengan dihidupkannya kembali jalur-jalur tersebut, distribusi hasil industri dan energi dapat dialihkan ke transportasi berbasis kereta api. Hal ini akan mengurangi beban jalan raya yang selama ini menjadi rute utama kendaraan logistik.
Dukung Investasi dan Proyek Strategis
Kadishub Jatim menambahkan, reaktivasi rel juga mendukung konektivitas menuju kawasan investasi strategis seperti proyek Rosneft di Tuban, yang direncanakan memiliki hub logistik di Babat.
“Dengan terhubungnya jalur tengah dan utara, kita akan memiliki sistem transportasi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Ini penting agar pergerakan barang dan energi tidak hanya bergantung pada jalan raya yang saat ini semakin padat,” tegas Nyono.
Selain itu, jalur reaktivasi ini juga diharapkan mampu mendukung pengangkutan energi seperti minyak dan bahan bakar industri, sehingga menekan biaya logistik sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi daerah.
Harapan untuk Dukungan Pemerintah Pusat
Pemprov Jatim berharap dukungan dari pemerintah pusat dan investor asing dapat segera terealisasi agar reaktivasi jalur kereta di wilayah Gresik, Mojokerto, Bojonegoro, dan Lamongan dapat dimulai dalam waktu dekat.
“Kami optimistis, jika proyek ini berjalan, dampaknya akan langsung terasa bagi dunia industri, pelabuhan, hingga masyarakat di sekitar jalur,” pungkas Nyono.
Dengan reaktivasi rel kereta api lama ini, Jawa Timur menegaskan komitmennya membangun transportasi masa depan yang efisien, ramah lingkungan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Apakah Anda ingin saya bantu buatkan versi sin
Editor : Budi Prasetyo