editorial.id- Dalam upaya memperkuat kapasitas petani serta meningkatkan produktivitas tembakau yang ramah lingkungan, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur menggelar pelatihan budidaya tembakau dan pembuatan pupuk organik di Kota Malang. Kegiatan yang berlangsung dari 30 Juni hingga 17 Juli 2025 ini diminati banyak petani dari berbagai kabupaten penghasil tembakau di Jawa Timur.
Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah provinsi untuk mendorong pertanian tembakau yang berdaya saing tinggi namun tetap berorientasi pada keberlanjutan.
“Pertanian tembakau tidak hanya soal produktivitas, tapi juga soal keberlanjutan. Kita ingin petani tidak bergantung sepenuhnya pada pupuk kimia, melainkan mampu memanfaatkan sumber daya lokal melalui pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis,” ujar Rudy dalam keterangannya, Kamis, (17/07/2025).
Dalam pelatihan ini, para peserta dibekali materi teknis mulai dari pemilihan varietas tembakau unggul, pengelolaan lahan, teknik penyemaian, pemupukan organik berbasis kompos dan bio-aktivator, hingga teknik pasca-panen yang dapat meningkatkan mutu hasil panen. Pelatihan juga diselingi praktik lapangan di kebun percontohan yang telah dikembangkan oleh Dinas Perkebunan.
“Melalui pendekatan hands-on ini, kami ingin petani benar-benar memahami proses dari hulu ke hilir. Penggunaan pupuk organik terbukti dapat meningkatkan kualitas daun tembakau, memperbaiki struktur tanah, dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis yang kian mahal,” imbuh Rudy.
Rudy menekankan bahwa pelatihan ini bukan kegiatan insidental, melainkan bagian dari program berkelanjutan yang akan terus digelar di berbagai sentra tembakau Jawa Timur. Pihaknya juga akan menggandeng kelompok tani, lembaga penyuluh, dan perguruan tinggi untuk mendukung diseminasi teknologi pertanian yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman.
“Kami tidak hanya ingin mencetak petani yang terampil, tapi juga petani yang mandiri secara ekonomi dan sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan. Ini adalah investasi masa depan bagi ketahanan ekonomi pedesaan,” tegasnya.
Dengan pelatihan ini, Dinas Perkebunan Jawa Timur berharap dapat memperkuat ekosistem pertanian tembakau yang tidak hanya produktif, tapi juga selaras dengan prinsip pertanian berkelanjutan. Sebuah langkah maju yang sejalan dengan arah pembangunan pertanian modern yang inklusif dan hijau.
Para peserta, sebagian besar adalah petani tembakau dari daerah seperti Blitar, Bojonegoro, Probolinggo, Bondowoso, dan Madura, menyambut baik kegiatan ini. Mereka menilai pelatihan ini sebagai momen langka dan sangat dibutuhkan, terlebih di tengah tantangan perubahan iklim dan fluktuasi harga input pertanian.[adv]
Editor : Budi Prasetyo